Selasa, 16 Desember 2014

Kelompok 8 (Upaya Meningkatkan Produksi ASI dan Tanda Bayi Cukup ASI)


UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
DAN TANDA BAYI CUKUP ASI




Disusun oleh :
1.Amelia lestary
2.Mirnawati
3.Yuli Oktaviani

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul  ‘’ upaya meningkatkan produksi ASI  dan bayi cukup ASI’’ tepat pada waktu nya.
               Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah mata kuliah asuhan kebidanan. makalah ini membahas tentan meningkatkan produksi ASI dan bayi cukup ASI.dalam menyusun makalah ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak  yang telah membantu dalam  menyelesaikan makalah ini  sehingga penyusun dapat menyelesaikan  penyusunan makalah ini. Penyusun juga  mengucapkan terima kasih Yang telah membimbing kami agar dalam penyelesain  makalah ini kami  menyadari bahwa ,akalah ini jauh daris  empurna,oleh karna itu kami mengharapkan saran dan keritik  yang bersipat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.semoga makalah ini  dapat bermanfaat khusus nya bagi penyusun  sendiri maupun bagi pembaca  khusus


                                                                        8, Desember2014


                                                                        Penulis

BAB I
 PENDAHULUAN

1.1.                      Latar Belakang

Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1 – 1,5 juta bayi di dunia meninggal karena tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada sang buah hati. Sayangnya, masih banyak ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI utuk sang buah hati, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna.
Kurangnya pengetahuan ibu menyebabkan pada akhirnya ibu memberikan susu formula yang berbahaya bagi kesehatan bayi.

Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6 bulan di Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008 dan sedikit meningkat pada tahun 2009 menjadi 61,3%.
Demikian juga cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 34,3% pada tahun 2009 (Susenas,2007 – 2009).

Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi nasioanal (Susenas) Tahun 2009 di Indonesia sebesar 61,3 % persentase meningkat di Tahun 2010 berdasarkan data terakhir cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) di Indonesia sebesar 61,5 % sementara itu cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2010 untuk Provinsi DKI Jakarta sebesar 62,1 % (Susenas, 2010).
Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2011 untuk provinsi DKI Jakarta sebesar 38,6 % cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan untuk wilayah Jakarta Timur sebesar 53,9 % (Dinas Kesehatan Provinsi, 2011).

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 telah ditetapkan target indikator: (a) 100% balita gizi buruk mendapat perawatan; (b) 85% balita ditimbang berat badannya; (c) 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif; (d) 90% rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (e) 85% balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (f) 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (g) 100% Kabupaten dan kota melaksanakan surveilans; dan (h) 100% Penyediaan buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana (Dinas Kesehatan, 2012).

Cakupan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya Peraturan Perundangan tentang Pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.

Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dapat disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat bahkan petugas kesehatan sekalipun tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan. Dilain pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan.
Mungkin pula masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI Eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, dan belum atau masih rendahnya melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) serta masih bebas beredarnya susu formula di lingkungan RS.

Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI Eksklusif, penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula.
Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan kegiatan persalinan.

Menurut Menkes penyebarluasan informasi di anatara petugas kesehatan dan masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60 % masyarakat mengetahui informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.

Pentingnya akan kemauan dan kemampuan ibu dalam menyusui didapatkan apabila ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menyusui.pengetahuan dan bimbingan tersebut biasanya didapatkan melalui penyuluhan dari petugas kesehatan atau bidan praktik swasta pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan.


1.2.                     Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1.Pengertian ASI?
2.Apa upaya meningkatkan produksi ASI?
3. apakah Tanda bayi cukup ASI       

1.3.                     Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah yang berjudul “upaya meningkatkan produk ASI dan bayi cukup ASI” ini adalah Berdasarkan metode literature (pustaka) dan mengintisarikan buku-buku pustaka dan informasi didapat dari jaringan internet.


1.4.                     Tujuan Penulis
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yakni :
A. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat memahami upaya meningkatkan produk ASI dan bayi cukup ASI sehingga mempermudah dalam mempelajari tentanG peningkatan produk asi dan bayi cukup ASI
B. Tujuan khusus Tujuan penelitian ini secara khusus adalah Mahasiswa mampu memahami meningkatkan produk ASI dan bayi cukup ASI.

BAB II
 LANDASAN TEORI


2.1.  Pengertian Asi
ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Asi mengandung berbagai zat yang penting untuk tubuh perkembangan bayi dan sesuai dengan kebutuhannya.Sering kita menemukan seorang ibu yang tidak mau menyusui bayinya sendiri, kebanyakan dari mereka lebih memilih memberikan susu botol ketimbang memberikan ASI eksklusif, beberapa alasan yang membuat banyak ibu lebih memilih hal tersebut:
1.       jarak ibu dan bayi dipisahkan terlalu jauh
2.       Gangguan Emosional
3.       Malu menyusui didepan umum
4.       Bayi tidak bisa meminum ASI secara baik bisa disebabkan karena bibir sumbing atau hal lainya.
5.       Sang ibu berpikir lebih mudah menggunakan susu botol.
6.       Terlalu sibuk bekerja atau kegiatan lainya
Pada lain pihak, ada ibu yangingin menyusui bayinya, tetapi mengalami kendala. Biasanya asi tidak mau keluar atau produksinya kurang lancar.
Produksi dan pengeluaran asi dipengaruhi oleh dua hormon yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah reproduksi asi sedangkan oksotosin mempengaruhi proses pengeluaran asi. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin asupannutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak. Namun demikian, untuk mengeluarkan asi diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses isapanbayi semakin puting susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pula pengeluaran asi. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Hal ini disebabkan karena kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa cinta, ketenangan, dan rileks.
2.2. Upaya meningkatkan produksi ASI
            Dalam rangka untuk memahami bagaimana untuk meningkatkan suplai ASI, penting untuk memahami bagaimana proses produksi ASI bekerja. Sejak mengandung, hormon dalam tubuh Anda memberitahu payudara untuk mulai membuat ASI. Setelah melahirkan, tubuh tidak tahu persis berapa banyak ASI yang dibutuhkan. Ini adalah waktu terbaik untuk membangun suplai ASI yang baik. Bila sering dipakai, ia akan produksi makin banyak, sebaliknya bila tidak dipakai, pabrik akan berhenti dengan sendirinya.
Seiring waktu, tubuh akhirnya belajar berapa banyak ASI untuk menghasilkan didasarkan pada pengeluaran ASI dari payudara. Ketika payudara kosong, ini memberitahu tubuh untuk membuat lebih banyak ASI. Demikian juga, payudara penuh sinyal tubuh untuk mengurangi produksi susu. Mengosongkan payudara dengan sering selama tahap awal menyusui akan membantu memastikan bahwa memiliki produksi ASI yang baik.
Ternyata manfaat asi itu tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk ibunya,berikut manfaat asi untuk bayi dan sang ibu :
Manfaat ASI terhadap kelangsungan hidup dan kesehatan bayi.
1.       Menyelamatkan nyawa, ASI eksklusif adalah sumber paling efektif untuk mencegah kematian anak namun hanya kurang dari 40 persen bayi di bawah 6 bulan menerima manfaat pemberian ASI. Bayi di bawah usia 2 bulan yang tidak disusui adalah enam kali lebih mungkin untuk meninggal akibat diare atau infeksi saluran pernapasan akut daripada mereka yang disusui,  Sekitar 1,3 juta kematian dapat dicegah setiap tahun ketika pemberian ASI ekslusif meningkat menjadi 90 persen.
2.        Melindungi terhadap penyakit, ASI  kolostrum mengandung agen anti bakteri dan anti virus mempunyai komposisi vitamin A yang tinggi yang melindungi bayi terhadap penyakit.
3.       Mempercepat pemulihan anak yang sakit,  ASI berguna selama diare untuk mengurangi tingkat keparahan dan lamanya diare dan resiko kekurangan gizi, karena ASI merupakan sumber makanan yang higienis dengan komposisi yang sempurna dari energi, protein, lemak, vitamin  dan nutrisi lain untuk bayi dalam enam bulan pertama. ASI adalah satu-satunya sumber yang aman dan dapat diandalkan makanan untuk bayi bhakan sewaktu dia sakit.
4.       Memenuhi semua kebutuhan air. ASI mengandung 88% air  Studi menunjukkan bahwa anak yang menkonsumsi ASI ekslusif di bawah 6 bulan tidak membutuhkan cairan tambahan, bahkan di negara-negara dengan suhu yang sangat tinggi dan kelembaban rendah.
5.       Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak. Bayi yang diberi ASI menunjukkan perkembangan yang lebih baik dengan IQ yang lebih tinggi dari pada anak-anak yang tidak diberi ASI eksklusif . Nutrisi kunci yang sangat penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak.
6.       Beberapa penelitian mengatakan bahwa anak yang diberikan ASI akan lebih cenderung mengurangi kemungkinan obesitas, pemberian susu formula 20 -30 persen akan memungkinkan anak akan lebih gemuk.
7.       Rata-rata bayi yang diberikan ASI akan memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah, ini akan membantu bayi terhindar dari penyakit jantung juga.
Manfaat ASI eksklusif untuk sang ibu.
1.       Menyusui ASI membantu wanita menurunkan berat badan setelah melahirkan, Wanita akan membakar banyak kalori selama menyusui karena tubuh mereka memproduksi susu.
2.       Menyusui akan membuat hormon ( oxytocin ) yang menyebabkan rahim kembali ke ukuran normal lebih cepat.
3.       Ketika seorang wanita melahirkan dan menyusui bayinya,manfaat asi untuk wanita iyalah melindungi dirinya dari menjadi hamil lagi terlalu cepat, suatu bentuk kontrol kelahiran yang 98%  lebih efektif daripada menggunakan kontrasepsi.
4.       Menyusui tampaknya mengurangi risiko ibu terkena osteoporosis, Meskipun ibu pasti akan mengalami proses pengeroposan tulang, kepadatan mineral mereka diisi kembali dan bahkan meningkat setelah menyusui.
5.       Wanita yang menyusui ASI selama dua tahun atau lebih akan mengurangi kemungkinan mereka terkena kanker payudara sebesar 24%.
6.       Ibu dapat semakin intim selama menyusui dengan bayinya, sehingga perasaan  yang lebih kuat dari dengan bayinya.  Para peneliti telah menunjukkan bahwa ikatan ibu menyusui dan anak lebih kuat daripada hubungan dengan manusia lain, memegang anak ke dadanya menyediakan sebagian besar ibu dengan pengalaman psikologis lebih kuat daripada membawa janin dalam rahimnya.  Perasaan ini menetapkan dasar kesehatan dan psikologis selama bertahun-tahun yang akan datang.
7.       Menghemat uang. formula bayi, peralatan sterilisasi dan makanan bayi bisa mengeluarkan banyak uang. Belum lagi banyak keluarga harus mengeluarkan banyak uang untuk mengobati penyakit akibat tidak menkonsumsi ASI.
Oleh karena itu menyusui adalah pilihan yang sangat indah dan sehat untukbayi, tapi kadang-kadang ibuingin meningkatkan reproduksi asi buat bayinya. Stress, penyakit dan kelelahan bisa berdampak negatif pada reproduksi asi saat ibu menyusui. Berikut adalah upaya untuk meningkat produksi asi :
Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:
1.      Makanan.
2.      Ketenangan jiwa dan pikiran.
4.      Perawatan payudara.
5.      Anatomis payudara.
6.      Faktorfisiologi.
7.      Pola istirahat.
9.      Faktorobat-obatan.
11.  Umur kehamilan saat melahirkan.
12.  Konsumsi rokok dan alkohol.


            Makanan
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jikapada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI.
Ketenangan jiwa dan pikiran
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI.
Penggunaan alat kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.

Perawatan payudara
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormonprolaktin dan oksitosin.
Anatomis payudara
Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.
Faktor fisiologi
ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormonprolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.
Pola istirahat
Faktoristirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.
Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASIbayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.
Berat lahir bayi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormonprolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.

Umur kehamilan saat melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
Konsumsi rokok dan alkohol
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormonprolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Susu ibu sangat penting untuk bayi di tahun-tahun awal. Ini adalah satu-satunya sumber makanan dan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila ibu melakukan apasaja agar bisa meningkatkan produksi susu untuk bisa memberikan asupan yang cukup untuk bayinya. Kebanyakan ibu mengalami kekhawatiran apabila tubuh mereka tidak bisa memproduksi asi yang cukup. Hingga satu-satunya solusi untuk menangani hal ini adalah dengan melakukan makan makanan yang sehat seperti :
1.  Bawang putih
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika seorang ibu menggunakan bawang putih dalam masakannya dapat meningkatkan jumlah ASI bayinya. Peningkatan permintaan ASI-nya juga akan ikut  meningkatkan. Dari jenis makanan yang meningkatkan produksi ASI, bawang putih adalah salah satu makanan yang paling mudah untuk dimasukan ke dalam menu makan anda.
2.  Bayam
Sayuran Hijau adalah cara tradisional untuk meningkatkan suplai susu. Tidak hanya menyediakan gizi yang cukup akan tetapi sayuran mampu dicerna. Sayuran hijau seperti  bayam merupakan sumber mineral dan vitamin serta phytoestrogen yang diyakini untuk meningkatkan laktasi. Bayam kaya akan kandungan vitamin B6, protein, thiamin, asam folat, kalsium, kalium dan Vitamin yang dibutuhkan tubuh. Vitamin B6 akan membantu dalam menyediakan persedian produksi ASI anda. Selain itu bayam merupakan sumber asam folat yang merupakan nutrisi penting untuk ibu menyusui.
3.  Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang sehat dan dikenal untuk mendukung produksi ASI. Bahkan di beberapa negara merupakan camilan wajib  yang sangat baik untuk ibu yang ingin meningkatkan pasokan susu. Almond dan kacang mete adalah kacang terbaik untuk anda yang sedang menyusui. Anda juga dapat menambahkannya ke hidangan manis dan gurih ketika bosan mengkonsumsi kacangan-kacangan secara langsung setidaknya tidak membuat anda bosan. Selain itu anda dapat memilih kacang kedelai atau olahan kacang kedelai yang membantu anda dalam menyediakan produksi ASI.
4.  Ubi Jalar
Ubi dan makanan oranye atau merah lain seperti wortel dan bit kaya akan beta-karoten yang meningkatkan suplai susu. Selain itu daun ubi jalar juga mampu meningkatkan produksi ASI. Di dalam daun ubi jalar terkandung zat zat laktagogum yang dapat membantu anda dalam meningkatkan produksi ASI. Selain itu ternyata daun ubi jalar mengandung karotenoid dan zat besi. Anda yang ingin menggunakan daun ubi jalar disarankan untuk memilih yang tidak menggunakan pestisida, karena jika termakan akan mengganggu kesehatan bayi anda.
            5.  Daun katuk
Daun katuk memiliki kandungan laktagagum yang ternyata berhubungan dengan peningkatan produksi ASI, bahkan telah digunakan secara turun temurun. Selain itu kandungan steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin yang baik untuk kesehatan anda adanya peningkatann kadar hormon dengan cara mengkonsumsi daun katuk yang tepat. Anda dapat mengolah daun katuk dengan tepat agar gizinya tidak berkurang. Terlalu matang justru anda kehilangan nutrisi yang terkandung di dalam daun katuk.
6.  Biji wijen hitam
Biji wijen hitam merupakan sumber kalsium yang sangat baik dan dipercaya dapat membantu meningkatkan suplai susu. Biji ini mengandung banyak nutrisi bermanfaat lainnya seperti tembaga. Untuk anda yang ingin meningkatkan produksi asi dengan biji wijen anda juga menggunakan dengan cara membuat masker dengan cara mengambil satu sendok biji wijen kemudian dicampurkan dengan satu ibu jari kencur yang kemudian ditumbuk, anda bisa mengoleskan di atas kelenjar susu sehingga memperbanyak ASI anda.

2.3. Tanda bayi cukup ASI

Ibu menyusui seringkali bertanya-tanya apakah ASI yang didapatkan bayinya telah mencukupi atau belum. Hal ini wajar bagi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan tidak ada asupan lainnya sehingga Ibu agak kesulitan mengetahui sudah berapa banyak susu yang diminum oleh si kecil. Kekhawatiran Ibu apakah bayinya mendapat nutrisi yang cukup atau tidak dapati diatasi dengan melihat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI yang diberikan sebenarnya cukup memadai, yaitu sebagai berikut:
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai keadaan sebagai berikut:
1.      Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
2.      Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
3.      Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
4.      Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
5.      Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
6.      Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
7.      Pertumbuhanberat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan.
8.      Perkembangan motorik baik (bayiaktif dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya).
9.      Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan cukup.
10.  Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur pulas.

Berikut adalah tanda apabila bayi kurang akan asi:
Jika anda menemukan tanda-tanda seperti tercantum di atas, segera hubungi dokter anak anda dan mintalah untuk memeriksa dan menimbang bayi. Bawalah segera bayi anda ke dokter anak jika mengalami hal-hal berikut:
1.      Bayi tampak terus menerus lapar dan jarang terlihat puas sehabis menyusu
2.      Lemas dan tidak berminat menyusu sama sekali
3.      Mempunyai selaput lendir di mulut yang kering (mulut bayi tidak mengkilap dan tidak tampak basah)
4.      Kulitnya tetap tegang saat anda dengan lembut mencubit kulit lengan, kaki atau perutnya dan melepaskannya
5.      Mata, muka, dada, kaki, atau perutnya  berwarna kuning. Sebagian besar bayi kehilangan 5-10% beratnya dari berat lahir pada hari ketiga atau empat kehidupannya. Begitu susu transisional keluar, bayi akan mengalami kenaikan berat badan yang mapan. Bayi cukup bulan biasanya mendapatkan kembali berat badan lahir pada hari kesepuluh atau keempat belas.Jika berat badan bayi anda tidak  mengikuti pedoman di atas, anda mungkin tidak memproduksi cukup ASI dan anda perlu mencopba beberapa upaya untuk meningkatkan pasokan ASI. Selain itu, kadang-kadang masalah kenaikan berat badan tidak disebabkan oleh produksi ASI yang tidak cukup, tetapi ketidakmampuan bayi untuk mengisap cukup ASI.
Produksi ASI atau asupan yang kurang memadai bagi bayi dapat disebabkan oleh faktor berikut:

Ketidakefektifan Menempelkan Mulut

Jika bayi tidak dapat menempelkan mulutnya dengan baik pada payudara, ia tidak akan mendapat cukup air susu. Salah satu tanda dari keadaan ini yaitu puting yang sangat nyeri dan pecah-pecah. Keadaan ini terjadi jika payudara sangat besar, bayi prematur, sakit atau mempunyai kondisi neurologi yang mengganggu kemampuannya untuk menghisap. Jika anda tidak dapat membantu bayi untuk meletakan mulutnya dengan efektif, mintalah bantuan ahli. Makin cepat anda meminta bantuan, makin cepat pula masalah dapat diatasi.

Pemberian ASI yang Terjadwal

Seorang bayi yang baru lahir, khususnya bayi yang pertumbuhannya lambat, perlu disusui lebih sering daripada pola tiga atau empat jam sekali. Semua bayi yang baru lahir perlu disusui pada malam hari. Jangan menunda-nunda pemberian ASI. Susui bayi kapanpun ia menunjukkan minat menyusu dan pastikan bahwa bayi menyusu selama yang ia inginkan.

Menyusu Hanya Dari Satu Payudara

Memberikan hanya satu payudara setiap kali menyusui akan menyebabkan produksi ASI tidak memadai dan membatasi jumlah susu yang diterima. Gantilah ke payudara sebelah sesudah bayi selesai menyusu pada payudara yang satu.

Bayi Tidur Lama

Sebagian besar orang tua akan senang jika bayinya banyak tidur, tetapi jika bayi anda tidur terlalu lama dan tanpa menyusu, itu artinya ia tidak akan mendapat cukup ASI. Cobalah bangunkan bayi setiap 2 atau 4 jam sekali pada malam hari

Gaya Hidup si Ibu

Stress berlebihan, rangsang yang kurang memadai pada puting dan konsumsi alkohol, kafein serta rokok yang berlebihan dapat mengganggu pemberian pasokan ASI kepada bayi. Pilihlah gaya hidup yang sehat. Gaya hidup sehat yang dipilih si ibu, tentunya juga akan menurun kepada bayi yang sedang disusunya.

Pasokan ASI yang tidak memadai

Kadang bayi tidak mendapat cukup ASI karena si ibu tidak memproduksi cukup air susu untuk memenuhi kebutuhan bayi akan ASI. Jika pasokan terasa kurang, cobalah ikuti hal-hal berikut:
1.      Seringlah menyusui, setidaknya 8 sampai 12 kali sehari
2.       Jangan pernah membatasi pemberian ASI
3.      Pastikan bayi dapat menempelkan mulut dengan baik pada payudara dan bahwa anda dapat mendengarnya menelan sewaktu ia menghisap.
4.      Bawalah serta bayi ke tempat tidur dan susui dengan berkontak kulit ke kulit. Berbaringlah selama anda inginkan. Hal ini dapat memberi anda waktu istirahat dan dapat memperhatikan dengan cermat bayi ketika menyusu.






BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
                        ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Asi mengandung berbagai zat yang penting untuk tubuh perkembangan bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. Jadi sangat disayangkan sekali apabila ibu tidak memberikan asi kepada bayinya karena berbagai alasan, padalah asi bukan hanya menguntungkan bayinya tapi juga untuk sang ibu, namun ada ibu yang khawatir apabila asinya tidak cukup untuk bayinya, namun jangan khawatir banyak sekali cara untuk meningkatkan produksi asi. Untuk mengetahui apakah bayi mendapat cukup asi bisa dilihat dari keadaan bayi tersebut seperti yangtelah dijelaskan, apabila bayi terdapat tanda-tanda cukup asi segeralah bawa ke dokter.

3.2. Saran
Untuk menghasilkan penyajian makalah yang lebih berkualitas dan dapat mengikuti standar yang telah ditetapkan, maka perlu kiranya penulis memberikan saran sebagai berikut :
Perlu kiranya dilakukan pembahasan secara berkala oleh segenap pakar makalah pembaharuan format penulisan untuk lebih menyempurnakan format nya

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan KebidananNifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 27-30)
futabashou534.multiply.com/journal/item/34/Memperlancar_ASI. 2007
Memperlancar ASI. Diunduh 26 September 2009 – 07:20 PM
library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf Siregar, A.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu. FKM USU. Diunduh 31 Oktober 2009. 06:11 PM.
damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf Peran ASI bagi
Bayi
Produksi ASI dan Faktor yang Mempengaruhinya. Diunduh 2 November 2009 – 08:09 PM
Image, fitpregnancy.comwww.bkkbn.go.id/Webs/DetailProgram.php?LinkID=249
Perawatan Bayi Dengan ASI . Diunduh 11 November 2009 – 08:04 PM.
http://ruanglaktasi.blogspot.com/ Soraya, L. 2007. Cukupkah ASI Saya Untuk
Bayi?. Diunduh 11 November 2009 – 08:15 PM.
http://www.scribd.com/doc/19706805/MANAJEMEN-
LAKTASI. Diunduh 11 November 2009 – 10:05 PM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar