Selasa, 02 Desember 2014

KELOMPOK 10 (Trauma Lahir, Fraktur Klavikula)




MAKALAH ASUHAN NEONATUS TRAUMA LAHIR 
Dengan  FRAKTUR KLAVIKULA




DISUSUN OLEH :
1.      MARTALINA YM ( B )                     3. WINDI PUSPA K (A)
2.      PATMASARI          ( B )                     4. SRI ZELVA BASIR P (A)


STIKes ABDI NUSANTARA JAKARTA
PRODI DIII KEBIDANAN IIB
T.a 2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillaahirabbil’alaamiin,
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat  Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayah Nya-lah kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan neonatus trauma lahir dengan fraktur klavikula  ini.
Selain bertujuan untuk memenuhi  tugas mata kuliah asuhan neonatus , makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua . Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb








DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
 2.1 Definisi fraktur kalfikula
2.2  Epidemiologi fraktur clavicula
2.3  Etiologi fraktur clavicula
2.4  Pengklasifikasian fraktur clavicula
2.5  Diagnosis fraktur clavicula
2.6  Penatalaksanaan fraktur clavicula
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Fraktur atau patah tulang ialah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.(Mansjoer; Suprohaita; Wardhani; Setiowulan, 2000: 346).
Fraktur klafikula adalah patahnya tulang klavikula pada saat proses persalinan biasanya kesulitan melahirkan bahu pada letak kepala dan melahirkan lengan pada prosentase bokong karena adanya penekanan pada lengkung bahu selama persalinan berlangsung terdapat 1,5 – 3% dari persalinan pervaginam fractur klavikula ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya.(Wahab, 1995: 1209).
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur freenstick, walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total, fraktur ini sering ditemukan 1 – 2 minggu kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang tertekan.(Wiknjosastro, 2005: 720) Pembentukan kalus bertambah beberapa bulan ( 6 – 8 minggu ) terbentuk tulang normal.
Jika pembentukan kalus tidak bertambah, apa yang akan terjadi?





1.2 Rumusan Masalah
 
1.2.1 Apakah definisi fraktur kalfikula ?
1.2.2 Bagaimana epidemiologi fraktur clavicula
1.2.3 Bagaimana etiologi fraktur clavicula
1.2.4 Bagaimana pengklasifikasian fraktur clavicula
1.2.5 Bagaimana diagnosis fraktur clavicula
1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan fraktur clavicula

1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seluk beluk tentang fraktur clavicula pada mata kuliah asuhan kebidanan neonatus dengan trauma lahir. Untuk para pembaca diharapkan dapat mengambil ilmu mengenai fraktur clavivula. Makalah ini memuat seluk beluk fraktur clavivula yang berisi tentang definisi,epidemiologi,etiologi,pengklasifikasian,diagnose,dan penatalaksaan fraktur clavivula. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.




BAB II
PEMBAHASAN



2.1 DEFINISI FRAKTUR KALFIKULA
 Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior. Ujung medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan uJung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion. Facies superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius, tempat melekatnya m. Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea, tempat melekat lig. Coracoclaviculalis.
Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun.
Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma.
Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang mungkin terjadi apabila terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan pada lengan yang telentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan dengan palpasi dan foto rontgent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.




2.2.EPIDEMIOLOGI FRAKTUR CLAVICULA
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%.
Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.
 
2.3  ETIOLOGI FRAKTUR CLAVICULA
 Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
1.      Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan.
2.      Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
3.      Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4.      Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan clan lain-lain.
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat trauma jalan lahir dengan gejala:
1.      Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,
2.      Krepitasi dan ketidakteraturan tulang,
3.      Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur,
4.      Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena,
5.      Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
6.      Biasanya diikuti palsi lengan

Gambar Factor Predisposisi Fraktur Clavivula :

 
 
 
Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah:












1.      Bayi yang berukuran besar
2.      Distosia bahu
3.      Partus dengan letak sungsang
4.      Persalinan traumatic .


2.4  PENGKLASIFIKASIAN FRAKTUR CLAVICULA
 Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula tersebut. Ada tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu pada bagian midshape clavikula dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian distal clavicula dan bagian proksimal clavicula. Menurut Neer secara umum fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :
1.      Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.
2.      Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami fraktur setelah midclavicula.
3.      Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.

Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :
1.      Tipe I  :  merupakan fraktur dengan kerusakan minimal, dimana ligament tidak mengalami kerusakan.
2.      Tipe II : merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular.
3.      Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.

2.5  DIAGNOSIS FRAKTUR CLAVICULA
 Hasil pemeriksaan                                                                                  
·         Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur.
·         Krepitasi.
·         Pergerakan lengan berkurang.
·         Iritable selama pergerakan lengan.
·         Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan, 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan hasil pemeriksaan yang minimal.

Tanda dan gejala :
1.      Gerakan abnormal/ posisi asimetris dengan lengan /tungkai
2.       Bengkak pada daerah tulang yang terkena
3.       Menangis apabila lengan, kaki atau bahu di gerakkan
4.      Terdapat perubahan bentuk atau deformitas
5.      Hilangnya fungsi anggota gerak dan persendian yang terdekat ( paralisis )
6.      Reflek moro negatif pada sisi yang terkena.
7.      Pemeriksaan diagnostik foto sinar X dari ekstremitas yang sakit atau lokasi fraktur.
8.      Bayi secara khas tidak menggerakkan lengan secara bebas
9.      Pada palpasi teraba ketidakteraturan tulang dan krepitasi.(Wahab, 2000: 581)
10.  Hilangnya lengkung supraklavikula pada sisi fraktur. (Cunningham, dkk: 2005)



2.6  PENATALAKSANAAN FRAKTUR CLAVICULA

1.      Fraktur klavikula dapat di atasi dengan pemasangan balutan klavikula berbentuk angka delapan. dengan cara dari pundak kanan pembalut di silangkan dari punggung ketiak kiri, selanjutnya dari ketiak kiri ke depan dan ke atas pundak kiri. Dari pundak kiri disilangkan lagi ke ketiak kanan lalu ke pundak kiri. Demikian seterusnya dan akhirnya dengan sebuah peniti di kaitkan di ujung pembalut pada bagian bawahnya. Bentuk ini akan mengekstensikan bahu dan meminimalkan besarnya tumpang tindih fragmen fraktur.
2.      Bayi jangan banyak digerakkan
3.      Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan dalam stanhoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband
4.      Rawat bayi dengan hati-hati
5.      Nutrisi yang adekuat (pemberian asi yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu cara pemberian asi dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet)
6.      Rujuk bayi kerumah sakit







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior. Ujung medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan uJung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion. Facies superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius, tempat melekatnya m. Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea, tempat melekat lig. Coracoclaviculalis.
Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun.
Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma.
Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang mungkin terjadi apabila terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan pada lengan yang telentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan dengan palpasi dan foto rontgent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%.
Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
1.      Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan.
2.      Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
3.      Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4.      Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan clan lain-lain.
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat trauma jalan lahir dengan gejala:
1.      Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,
2.      Krepitasi dan ketidakteraturan tulang,
3.      Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur,
4.      Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena,
5.      Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
6.      Biasanya diikuti palsi lengan

Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah:
1.      Bayi yang berukuran besar
2.      Distosia bahu
3.      Partus dengan letak sungsang
4.      Persalinan traumatic .
3.2 Saran
 Dengan uraian diatas diharapkan untuk para tenaga medis yang menangani neonatus khususnya bidan agar lebih waspada karena kejadian fraktur clavikula terjadi akibat dari berbagai penyebab seperti distosia bahu, bayi besar,partus dengan letak sungsang dan persalinan traumatic. Berbagai penyebab trauma lahir pada neonatus ini dapat dideteksi oleh bidan dengan segera saat kunjungan hamil. Dapat dideteksi dengan penafsiran berat janin saat masih didalam kandungan maupun leopod untuk mengetahui posisi janin. Dengan penapisan sebelum partus diharapkan dapat meminimalisir kejadian trauma lahir neonatus yang akan menyelamatkan generasi selanjutnya untuk pencegahan kecacatan untuk masa dewasa selanjutnya.










DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo,Sarwonno.2010.Ilmu  Kebidanan. Jakarta. Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar