Selasa, 02 Desember 2014

KELOMPOK 6 (Adaptasi BBL, Sistem Imunitas/ Kekebalan Tubuh)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahana tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami:
1.      Perlindungan oleh kulit membran mukosa
2.      Fungsi saringan saluran napas
3.      Pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus
4.      Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
1.2         RUMUSAN MASALAH
2.      Apa pengertian dari sistem kekebalan tubuh pada bayi baru lahir?
3.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh?
4.      Bagaimana respon kekebalan tubuh  yang di dapat setelah lahir?

1.3         TUJUAN
2.      Agar mahasiswa mengetahui pengertia dari sistem kekebalan tubuh pada bayi baru lahir.
3.      Agar mahasiswa mampu menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
4.      Agar mahasiswa dapat menjelaskan respon kekebalan tubuh yang di dapat setelah lahir.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1         DEFINISI
            Secara umum, imunitas atau daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki oleh tubuh untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun benda asing lainnya.Sistem imunitas bayi telah ada sejak lahir, namun baru sebagian yang berkembang. Hal ini berarti lebih rentan terhadap infeksi pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Dengan demikian mereka memerlukan tindakan khusus sebagai perlindungan dan dukungan. Penelitian membuktikan bahwa ASI berperan penting untuk membentuk sistem imunitas pada bayi. Dengan kata lain, pemberian ASI secara eksklusif dapat memperkuat daya tahan tubuh bayi. Lalu zat apakah pada ASI yang dapat memberikan kekebalan tubuh alami tersebut? Pembentukan daya tahan tubuh sejak dini perlu dilakukan karena hal ini sama dengan meletakkan fondasi sistem imunitas tubuh. Fondasi yang baik mendukung perkembangan sistem imunitas utuh yang baik pula di masa dewasa. Tentunya upaya ini perlu dilakukan secara berkelanjutan. Fungsi kekebalan tubuh sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.
Mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan oleh sistem kekebalan dianggap sebagai benda aising yang harus dilawan oleh tubuh.
2.2          SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Sistem kekebalan memiliki sistem peredaran sendiri yaitu pembuluh getah bening, yang masuk ke setiap organ tubuh kecuali otak.Pembuluh getah bening mengandung cairan kental (getah bening) yang terdiri dari cairan yang mengandung lemak dan sel-sel darah putih. Selain pembuluh getah bening terdapat daerah khusus, yaitu kelenjar getah bening, amandel (tonsil, sumsum tulang, limpa, hati, paru-paru dan usus; dimana limfosit bisa diambil, diangkut dan disebarkan ke bagian yang memerlukannya sebagai bagian dari respon kekebalan.Rancangan yang jenius dari sistem ini menjamin ketersediaan dan penyusunan respon kekebalan dengan segera, dimanapun diperlukan..Sistem kekebalan memberikan respon terhadap zat asing yang menyerupai zat tubuh alami dan menyerangnya sebagai benda asing.•
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting. Limfosit ibarat prajurit, yang dihasilkan oleh sumsum tulang disebut limfosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T. Limfosit B akan memproduksi semacam senjata yang disebut antibodi.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segeradikeluarkan.Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup.Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna.Namun, pada orang lanjut sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun.Itulah sebabnya timbul penyakitdegeneratif atau penyakit penuaan.Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Jadi, antibodi merupakan respons terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan.Antibodi tersusun dari protein, disebut juga sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan melumpuhkannya.Ada lima jenis immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. IgG adalah antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah, yaitu 80 persen. Antibodi IgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat masuk ke dalam plasenta ibu hamil karena kemampuan dan ukurannya yang kecil sehingga IgG seorang ibu akan membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya, bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak mempunyai pengalaman melawan penyakit. Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama kali, atau dikenal sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya hari demi hari.

a.       Komponen Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan terdiri dari sel-sel dan zat-zat yang bisa larut.Sel-sel utama dari sistem kekebalan adalah sel-sel darah putih, yaitu makrofag, neutrofil dan limfosit.Zat-zat yang bisa larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam sel tetapi larut dalam suatu cairan (misalnya plasma). Zat-zat terlarut yang utama adalah antibodi, protein komplemen dan sitokinesis.Beberapa zat terlarut bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) untuk menarik dan mengaktifkan sel-sel lainnya. Molekul kompleks histokompatibiliti mayor merupakan jantung dari sistem kekebalan dan membantu mengenali benda asing.
1.      Makrofag
Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba, antigen dan zat-zat lainnya.Antigen adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan; antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker dan racun.Sitoplasma makrofag mengandung granula yang terdiri dari beberapa bahan kimia dan enzim yang terbungkus dalam suatu selaput.Enzim dan bahan kimia ini memungkinkan makrofag mencerna dan menghancurkan mikroba yang tertelan olehnya.Makrofag tidak ditemukan di dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.Misalnya makrofag ditemukan di daerah dimanaparu-paru menerima udara dari luar dan sel-sel hati berhubungan denganpembuluh darah ,makrofag tmeliputi:
a)      Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba dan antigen lainnya.
Neutrofil memiliki granula yang mengandung enzim untuk menghancurkan antigen yang ditelan olehnya.Neutrofil ditemukan di dalam darah; untuk keluar dari darah dan masuk ke dalam jaringan, neutrofil memerlukan rangsangan khusus. Makrofag dan neutrofil seringkali bekerja sama; makrofag memulai suatu respon kekebalan dan mengirimkan sinyal untuk menarik neutrofil bergabung dengannya di daerah yang mengalami gangguan.Jika neutrofil telah tiba, mereka menghancurkan benda asing dengan cara mencernanya.
Penimbunan neutrofil serta pemusnahan dan pencernaan mikroba menyebabkan pembentukan nanah.

b)      Limfosit
Limfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening, memiliki ukuran yang relatif lebih kecil daripada makrofag dan neutrofil.
Neutrofil memiliki umur tidak lebih dari 7-10 hari, tetapi limfosit bisa hidup selama bertahun-tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun.
Limfosit dibagi ke dalam 2 kelompok utama:
1.      Limfosit B
Limfosit B berasal dari sel stem di dalam sumsum tulang dan tumbuh menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibody

2.      Limfosit T
Limfosit T terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke kelenjar thymus, dimana mereka mengalami pembelahan dan pematangan.
Di dalam kelenjar thymus, limfosit T belajar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda asing.Limfosit T dewasa meninggalkan kelenjar thymus danmasuk ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan kekebalan.Sel-sel pemusnah alami, memiliki ukuran yang agak lebih besar daripada limfosit T dan B, dinamai sel pemusnah karena sel-sel ini membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu.Istilah alami digunakan karena mereka siap membunuh sejumlah sel target segera setelah mereka terbentuk, tidak perlu melewati pematangan dan proses belajar seperti pada limfosit T dan limfosit.


2.3         ANTIBODI
Sel pembunuh alami juga menghasilkan beberapa sitokinesis (zat-zat pembawa pesan yang mengatur sebagian fungsi limfosit T, limfosit B dan makrofag).Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan mengalami pematangan menjadi sel-sel yang menghasilkan antibodi.Antibodi merupakan protein yang bereaksi dengan antigen yang sebelumnya merangsang limfosit B. Antibodi juga disebut immunoglobulin.Setiap molekul antibodi memiliki suatu bagian yang unik, yang terikat kepada suatu antigen khusus.

a.       Kekebalan dan respon kekebalan
Kekebalan yang didapat diperoleh setelah lahir.Pada saat lahir, sistem kekebalan seseorang belum bertemu dengan dunia luar atau belum mulai membangun arsip memorinya.Sistem kekebalan belajar untuk memberikan respon terhadap semua antigen baru yang ditemuinya.Karena itu, kekebalan yang didapat, sifatnya khusus untuk antigen yang ditemui selama hidupseseorang.Tanda dari kekebalan spesifik adalah kemampuan untuk mempelajari, menyesuaikan dan mengingat.Sistem kekebalan memiliki suatu rekaman atau ingatan dari setiap antigen yang ditemui; baik melalui pernafasan, makanan atau kulit.Hal ini dimungkinkan karena limfosit memiliki umur yang panjang.Jika bertemu dengan suatu antigen untuk yang kedua kalinya, maka limfosit dengan segera akan memberikan respon spesifik terhadap antigen tersebut. Dengan adanya respon spesifik ini, maka seseorang tidak akan menderita cacar air atau campak lebih dari 1 kali dan karena respon spesifik ini pula maka vaksinasi berhasil mencegah terjadinya penyakit.Contohnya, untuk mencegah polio diberikan vaksinasi yang berasal dari virus polio yang dilemahkan. Jika kemudian orangtersebut terpapar oleh virus polio, maka sistem kekebalan akan membuka arsip memorinya,menemukan konsep untuk virus polio dan dengan segera mengaktifkan pertahanan yang sesuai. Hasilnya adalah pemusnahan virus polio oleh antibodi spesifik yang menetralkan virus sebelum virus memiliki kesempatan untuk berlipatganda dan memasuki sistem saraf. Kekebalan bawaan dan kekebalan yang didapat tidak tergantung satu sama lain. Setiap sistem berinteraksi dan mempengaruhi yang lainnya, baik secara langsung maupun melalui rangsangan sitokinesis.maka sistem kekebalan akan bereaksi melawannya.
Perubahan pada suatu zat tubuh yang normal.Misalnya virus, obat-obatan, cahaya matahari atau penyinaran bisa merubah struktur suatu protein sehingga sistem kekebalan mengenalinya sebagai benda asing.Sistem kekebalan memberikan respon terhadap zat asing yang menyerupai zat tubuh alami dan menyerangnya sebagai benda asing.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.Limfosit ibarat prajurit, yang dihasilkan oleh sumsum tulang disebut limfosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T. Limfosit B akan memproduksi semacam senjata yang disebut antibodi.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segeradikeluarkan.Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup.Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna.Namun, pada orang lanjut sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun.Itulah sebabnya timbul penyakitdegeneratif atau penyakit penuaan.Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi.Jadi, antibodi merupakan respons terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan.Antibodi tersusun dari protein, disebut juga sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan melumpuhkannya.Ada lima jenis immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. IgG adalah antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah, yaitu 80 persen. Antibodi IgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat masuk ke dalam plasenta ibu hamil karena kemampuan dan ukurannya yang kecil sehingga IgG seorang ibu akan membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya, bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak mempunyai pengalaman melawan penyakit.Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama kali, atau dikenal sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya hari demi hari.
. Sistem imunitas khusus yang sehat juga dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi.Bila penyakit tidak sembuh juga setelah dilawan oleh dua sistem kekebalan tubuh tersebut, baru diperlukan obat atau tindakan medis untuk menyembuhkan bayi Anda.
1.         Fungsi Asi Dalam Melindungi Bayi

Yang terjadi adalah, ASI menjadi tempat perkembangan yang ideal bagi bakteri ’baik’ di dalam saluran cerna.ASI mengandung oligosakarida yang tidak tercerna oleh enzim, sehingga tetap ada sebagai prebiotik di dalam usus.  Selanjutnya, prebiotik ini di dalam usus dimetabolisme oleh bakteri ‘baik’ (Bifidobacteria dan Lactobacilli) yang mendominasi saluran cerna pada bayi yangdiberiASI.Bakteri ‘baik’ ini memberi efek menguntungkan terhadap kesehatan karena mendukung fungsi optimal saluran cerna, menurunkan koloni bakteri jahat, dan memperkuat daya tahan tubuh.

2.         Mendukung lapisan saluran cerna (gut barrier)         

Fungsi ini sangat penting karena pada bayi mekanisme pertahanan saluran cerna terhadap patogen masih belum berkembang dengan baik, sehingga dapat menimbulkan penyakit serius pada bayi.  Lapisan mukosa menjaga agar bakteri ‘jahat’ tidak dapat masuk ke aliran darah dantubuh.  Lapisan ini juga dapat menahan alergen untuk masuk ke dalam darah sehingga mencegah terjadinya alergi.Bakteri ‘baik’ seperti Bifidobacteria, membantu menjaga saluran cerna dengan memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA).  SCFA adalah sumber energi untuk sel salurancerna, sehingga sel dapat memproduksi mucus yang lebih kental.Menurunkan koloni bakteri jahat.Bakteri ‘baik’ memproduksi asam (asetat dan laktat) sehingga menurunkan pH saluran cerna.  Suasana asam membuat lingkungan usus menajdi anti bakteri dan menekan pertumbuhan bakteri ‘jahat’. Bakteri ‘baik’ juga dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat dengan berkompetisi  dalam mendapatkan nutrisi di dalam saluran cerna.Mendukung daya tahan tubuh Bakteri ‘baik’ mendukung perkembangan GALT (gut associated lymphoid tissue) yang mencakup 2/3 bagian sistem daya tahan tubuh. Bakteri ‘baik’ memengaruhi jumlah dan distribusi sel  GALT sehingga berperan penting dalam pematangan dan pengaturan sistem daya tahan tubuh.

Perbedaan Prebiotik dan Probiotik.
Pada pembahasan di atas, kita mengenal istilah prebiotik, namun mungkin Anda juga pernah mendengar istilah probiotik. Agar tidak keliru, inilah perbedaan antara keduanya:

Prebiotik:
a.       Adalah sumber energi alami untuk bakteri sehat yang ada di usus.
b.      Secara alami terdapat di ASI.
c.       Setelah dikonsumsi, flora usus mengandung lebih banyak bakteri sehat dibandingkan pemberian probiotik.
d.      Berpengaruh positif pada keseluruhan flora usus.

Probiotik:
a.       Adalah strain tertentu dari bakteri sehat  yang hidup atau dorman.
b.      Secara alami tidak terdapat pada ASI.
c.       Setelah dikonsumsi, flora usus mengandung lebih sedikit bakteri sehat dibandingkan pemberian prebiotik.
d.      Tidak berpengaruh pada keseluruhan flora usus



3.         Bekerjanya Sistem Kekebalan Tubuh

     Sayangnya, dengan beragamnya suplemen kesehatan yang tresedia di pasaran, banyak orang hanya melakukan upaya setengah hati dalam memelihara daya tahan tubuh. Padahal, memelihara imunitas atau sistem kekebalan tubuh cukup dengan  dengan menjalani hidup sehat, yang berarti mengelola pola makan, olahraga rutin, serta istirahat yang cukup.Sejak masih menjadi janin di kandungan ibu, tubuh seseorang sudah dipersiapkan untuk menghadapi dunia luar yang penuh dengan kuman penyakit,  berupa bakteri, virus, hingga jamur. Hanya saja, kekebalan tubuhseseorang saat lahir masih terhitung lemah.Untuk itu, bayi memerlukan perlindungan tambahan melalui imunisasi secara rutin. Secara perlahan-lahan, kekebalan pada tubuh bayi akan meningkat. Sehingga, ketika usia siap memasuki usia sekolah,  tubuhnya sudah siap untuk menangkal berbagai kuman penyakit dari luar.

4.         Dua tipe imunitas

Daya tahan tubuh memiliki 2 tipe imunitas, yaitu humoral dan selular.Imunitas humoral melakukan tugasnya pada cairan tubuh, seperti darah, ASI, serta air liur yang dihasilkan oleh sel B, yang dikenal dengan istilah antibodi atau imunoglobulin (lg).Imunoglobulin jenis G memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga bisa diperoleh bayi melalui plasenta ibunya di dalam kandungan.Sedangkan imunitas selular beraksi pada darah, antara lain untuk mencegah aktifnya sel-sel kanker pada tubuh. Imun selular terbentuk berupa sel darah khusus, yang disebut limfosit T. Sistem imunitas selular yang sehat dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi.Namun, sekali lagi, kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh pola makan. Kebiasaan makan yang sehat, misalnya banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, provitamin A (terdapat pada buah dan sayur berwarna kemerahan), berkadar lemak rendah, serta waktu tidur yang cukup, terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh.Selain itu, pola hidup tenang serta cara berpikir optimistis juga berpengaruh. Pasalnya, depresi kronis dapat berdampakmenurunkan kekebalan tubuh sehingga penderita berisiko terkena penyakit infeksi.Bahkan, pada binatang percobaan, depresi kronis dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker.Faktor stres juga tak kalah memengaruhi kualitas imunitas.Pasalnya, stres memicu hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin.Hormon inilah yang mengakibatkan menurunnya imunitas.





























BAB III
PENUTUP
3.1         KESIMPULAN
Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.Yang terjadi adalah, ASI menjadi tempat perkembangan yang ideal bagi bakteri ’baik’ di dalam saluran cerna. ASI mengandung oligosakarida yang tidak tercerna oleh enzim, sehingga tetap ada sebagai prebiotik di dalam usus.  Selanjutnya, prebiotik ini di dalam usus dimetabolisme oleh bakteri ‘baik’ (Bifidobacteria dan Lactobacilli) yang mendominasi saluran cerna pada bayi yangdiberiASI.Bakteri ‘baik’ ini memberi efek menguntungkan terhadap kesehatan karena mendukung fungsi optimal saluran cerna, menurunkan koloni bakteri jahat, dan memperkuat daya tahan tubuhh.Fungsi ini sangat penting karena pada bayi mekanisme pertahanan saluran cerna terhadap patogen masih belum berkembang dengan baik.
Secara umum, imunitas atau daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki oleh  tubuh untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun benda asing lainnya.Sistem kekebalan merupakan suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya sangat sederhana, yaitu mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang.Sel pembunuh alami juga menghasilkan beberapa sitokinesis (zat-zat pembawa pesan yang mengatur sebagian fungsi limfosit T, limfosit B dan makrofag)..
Fungsi kekebalan tubuh sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.
Mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan oleh sistem kekebalan dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan oleh tubuh.Fungsi ini sangat penting karena pada bayi mekanisme pertahanan saluran cerna terhadap patogen masih belum berkembang dengan baik,



3.2         SARAN
1.      Setelah memahami tentang kekebalan tubuh bayi baru lahir tentunya bisa dilakukan penerapan yang baik untuk dapat melakukan pemeriksaan yang spesifik pada kekebalan tubuh bayi baru lahir shingga dapat menetapkan diagnosis yang benar agar dapat dilakukan perawatan yang lebih insentif jika ditemukan adanya masalah.
2.      Semua tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk dapat memberikan perawatan yang benar terkait dengan lahir.

















DAFTAR PUSTAKA


Behrman,dkk.(2000).Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol 3.Jakarta: EGC
Farrer, Helen.(1999). Perawatan Maternitas: Ed. 2. Jakarta : EGC.
Winknjsastro, Hanifa.(2005).Ilmu Kebidanan Ed 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwon Prawirohardjo
Ngastiyah, (1997). “Perawatan Anak Sakit”. Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA-FKUI, (1985). “Ilmu Kesehatan Anak”. Jakarta : Infomedika











Tidak ada komentar:

Posting Komentar